Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Dan Nilai Tukar Rupiah/Us Dollar Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.31253/aktek.v15i2.2671Kata Kunci:
Manajemen Investasi, Saham, Property, BEIAbstrak
faktor yang mempengaruhi return saham adalah nilai tukar. Stabilitas kurs rupiah dapat mengontrol nilai barang dan jasa yang ditunjukkan oleh inflasi nilai mata uang yang kuat, mengurangi tekanan inflasi.Karena ketidakpastian kurs rupiah dapat menurunkan keyakinan penanam modal terhadap perdagangan saham, pihak penanam modal cenderung akan membatalkan investasi mereka, yang berdampak pada masuknya aliran dana dan dapat menyebabkan penurunan return saham.Data dikumpulkan melalui peserta observasi yang melihat data di Indonesian Financial Statistica, Jakarta Stock Exchange, Laporan tahunan Bank Indonesia, dan Indonesian Capital Market Directory (ICMDHasil uji parsial menunjukkan bahwa kurs memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham properti, dengan nilai t sebesar 0,429 dan signifikansi sebesar 0,033. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dengan koefisien kurs sebesar 0,429, melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD akan berdampak pada pasar ekuitas karena daya tariknya berkurang. Hasil uji koefisien determinasi yang dilakukan dalam penelitian ini menghasilkan hasil yang disesuaikan sebesar 0,807, yang menunjukkan bahwa variabel inflasi, tingkat suku bunga, dan kurs dapat menyumbang 80,7% dari return saham property sementara 19,3 persen dari return saham properti dapat disebabkan oleh faktor lain. Selain itu, nilai R Square sebesar 0,814 menunjukkan bahwa semakin nilai R Square mendekati nilai 1.