PENGARUH STRES KERJA, BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DITENGAH PANDEMI COVID-19 DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (WITEL TANGERANG)
Keywords:
Stres Kerja, Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Kinerja KaryawanAbstract
Pelaksanaan riset ini memiliki bertujuan dalam menganalisis pengaruh yang diberikan stres kerja, beban kerja serta lingkungan kerja terkait dengan kualitas kerja pegawai ditengah pandemi covid-19 di PT. Telekomunikasi Indonesia (Witel Tangerang). Riset ini dilaksanakan dengan metode penyebaran angket, namun dalam pengolahan data pada riset ini menggunakan SPSS 26. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana dalam riset yang dilaksanakan, digunajan metode analisa korelasi serta linier berganda, pengujian asumsi klasik, uji F serta T.
Merujuk pada hasil yang didapatkan dari analisa tersebut adalah persamaan Y = 11,729 + 0,260 X1 + 0,238 X2 + 0,202 X3, pada linier berganda yang berarti jika terjadi peningkatan maupun pengurangan stres kerja sejumlah 1 tingkatan, akan mengakibatkan kinerja karyawan terjadi peningkatan maupun pengurangan sejumlah 0,260, namun bagi angka koefisien untuk Beban Kerja ialah sebesar 0,238, dinyatakan yakni apabila terjadi pertambahan maupun penurunan terkait dengan beban kerja sejumlah 1 tingkatan, akan meningkatkan atau menurunkan kinerja sejumlah 0,238, sedangkan angka koefisien bagi Lingkungan Kerja didapatkan sejumlah 0,202, dinyatakan yakni apabila lingkungan kerja menurun atau meningkat sebesar 1 tingkatan, akan mengakibatkan meningkat atau menurunnya kinerja sejumlah 0,202.
Berdasarkan yang dihasilkan dari keterkaitan antar variabel, didapatkan korelasi diantara variabel independen bersama variabel dependen yakni stres kerja, beban kerja serta lingkungan kerja mempengaruhi kualitas kerja pegawai sejumlah 52,1% sedangkan sebesar 47,9% mendapat pengaruh dari faktor lainnya.
Merujuk pada hasil pengujian hipotesis didapatkan skor t hitung bagi Stres kerja yakni 2,358, Beban kerja sebesar 2,054, dan Lingkungan kerja sebesar 2,362 disertai skor tabel yaitu 1,66691 didapatkan dari hasil t tabel bagi df = 72 – 2 disertai derajat signifikasi yakni 0,0. Hal ini berarti Ho tidak disetujui sedangkan Ha disetujui disebabkan hasil t hitung > t tabel, sedangkan dari pengujian F didapatkan hasil F hitung yakni 26,779 terlihat bahwa angkanya lebih besar disbandingkan F table yang bernilai 3,13 disertai signifikasi 0,0 < 0,05 sehingga dinyatakan Ha diterima dan Ho tidak.